Kabarpublic.com -Laga perdana Grup B Turnamen Soeratin Usia 13 Nasional di Lapangan UII, Sleman, Yogyakarta, pada Selasa (12/02/2025) mempertemukan PS Luwu U13 melawan SSB Batu Tongkok, tim perwakilan dari Nusa Tenggara Barat.
Pertandingan berlangsung sengit dan berakhir dengan skor imbang 1-1 setelah drama penalti di detik-detik akhir laga.
Sejak babak pertama, PS Luwu Belopa tampil dominan dan menguasai jalannya pertandingan.
Serangan demi serangan terus dilancarkan oleh para talenta muda Bumi Sawerigading.
Namun, meskipun mendapat banyak peluang, mereka gagal mencetak gol hingga turun minum, membuat skor tetap 0-0.
Memasuki babak kedua, SSB Batu Tongkok mulai tampil lebih ofensif.
Mereka menguasai bola dan menekan lini pertahanan PS Luwu Belopa hingga menit ke-50.
Pada menit ke-52, wasit memberikan penalti untuk SSB Batu Tongkok setelah insiden di kotak penalti yang memicu protes dari kubu PS Luwu Belopa.
Keputusan yang dianggap kontroversial itu akhirnya membawa keuntungan bagi SSB Batu Tongkok.
Al Muhyi, eksekutor mereka, sukses menjalankan tugasnya dan membawa timnya unggul 1-0 di menit ke-54.
Tertinggal satu gol, PS Luwu Belopa tidak menyerah. Mereka kembali mengatur tempo permainan dan mencoba membangun serangan dari lini tengah.
Beberapa peluang emas lahir dari tembakan jarak jauh, namun keberuntungan belum berpihak kepada mereka.
Atmosfer semakin panas di menit-menit akhir pertandingan. Gemuruh dukungan dari tribun, terutama dari mahasiswa asal Sulawesi Selatan yang menempuh studi di Yogyakarta, semakin membakar semangat PS Luwu Belopa.
Keajaiban akhirnya datang di detik-detik terakhir. Pada menit ke-74, wasit menunjuk titik putih untuk PS Luwu Belopa setelah pemain SSB Batu Tongkok melakukan handball di kotak penalti.
Kesempatan emas ini dimanfaatkan dengan baik oleh sang kapten, Muh. Akbar, yang sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Beberapa detik setelah gol tersebut, wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Gol dramatis di penghujung laga ini tentu menjadi pukulan bagi SSB Batu Tongkok, sementara bagi PS Luwu Belopa, ini adalah hasil kerja keras dan doa yang terjawab.
Pelatih PS Luwu Belopa, Dedi, menegaskan bahwa masih ada banyak hal yang perlu dievaluasi, terutama dalam penyelesaian akhir dan peran gelandang dalam membangun serangan.
“Kami akan melakukan evaluasi di sektor finishing dan lini tengah. Masih ada dua pertandingan lagi, yaitu melawan Bali United dan Sulawesi Utara. Laga selanjutnya akan berlangsung pada Jumat pagi di Lapangan UII Yogyakarta melawan Bali United,” ujar Dedi.