Kabarpublic.com – Penjabat (Pj) Wali Kota Palopo, H. Firmanza DP, bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Palopo, Emil Nugraha, dan Ketua DPRD Palopo, Darwis, melakukan kunjungan studi tiru ke Kabupaten Banyumas.
Kegiatan ini bertujuan mempelajari sistem pengelolaan sampah yang dinilai berhasil diterapkan di Banyumas.
Banyumas dikenal sebagai daerah percontohan pengelolaan sampah domestik yang efektif dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Salah satu program unggulannya, Sumpah Beruang (Sulap Sampah Berubah Jadi Uang), telah membawa perubahan signifikan dalam mengatasi persoalan sampah di wilayah tersebut.
Sejak menghadapi krisis pengelolaan sampah pada tahun 2018, Banyumas berkomitmen menjadi wilayah zero waste dengan melibatkan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu inovasinya adalah mengganti retribusi layanan angkutan sampah dengan iuran sampah berbasis kesepakatan antara Kelompok Sosial Masyarakat (KSM) dan pelanggan.
Kini, pengelolaan angkutan dan pengolahan sampah sepenuhnya berada di bawah KSM, sehingga belanja daerah untuk program tersebut berkurang hingga 50 persen.
Banyumas juga berhasil membangun 29 unit PDU/TPS/TPST3R yang dikelola oleh KSM.
Pendapatan berasal dari iuran sampah serta hasil penjualan barang bernilai ekonomis.
Dari pengolahan sampah, dihasilkan berbagai produk seperti bahan baku maggot, RDF, hingga material bangunan seperti paving block dan genteng.
Sampah residu diolah menggunakan teknologi pirolisis, yang hasilnya digunakan untuk perawatan jalan raya, sehingga tidak ada sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir.
Tak hanya itu, Banyumas juga memanfaatkan teknologi digital melalui dua aplikasi, yakni SALIMAS (Sampah Online Masyarakat) untuk pengelolaan sampah organik dan JEKNYONG (Ojek Inyong) untuk sampah anorganik.
Kedua aplikasi ini mempermudah masyarakat dalam memilah dan menjual sampah.
“Melalui studi tiru ini, kami berharap dapat mengadopsi dan mengembangkan program serupa di Palopo, untuk mengatasi permasalahan sampah yang selama ini menjadi tantangan besar,” ujar Emil Nugraha, Kadis LH Palopo.
Dengan mengadopsi inovasi Banyumas, Pemkot Palopo berharap dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif, sekaligus mengurangi dampak lingkungan dari sampah yang menumpuk di berbagai wilayah kota. (**)