Kabarpublic.com – Suasana penuh semangat menyelimuti hamparan lahan di Dusun Tanete Sarang Allo, Desa Seppong, Kecamatan Belopa Utara, Kabupaten Luwu, Rabu (6/8/2025).
Ratusan warga bersama jajaran Polres Luwu bergotong royong melakukan penanaman jagung secara serentak dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional.
Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan serentak penanaman jagung mandiri yang dipusatkan di Desa Seppong untuk wilayah Kabupaten Luwu.
Wakapolres Luwu yang hadir bersama Kapolsek Belopa, Bhabinkamtibmas, serta jajaran lainnya menegaskan bahwa gerakan ini adalah agenda nasional yang digelar serentak di seluruh Indonesia.
Desa Seppong dipilih sebagai titik fokus di Kabupaten Luwu karena komitmennya dalam mengelola potensi lahan tidur.
“Tujuan kegiatan ini adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan lahan kosong milik masyarakat untuk menanam jagung, sehingga mampu menambah penghasilan warga. Polri juga akan bekerja sama dengan Bulog untuk menjamin pemasaran hasil panen sesuai harga standar, serta memastikan distribusi yang adil dan bebas tengkulak,” ujar Wakapolres.
Kepala Desa Seppong, Irwan Sultan, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, khususnya terkait pemanfaatan Dana Desa sebesar 20% untuk program ketahanan pangan.
“Tematik ketahanan pangan di Desa Seppong adalah jagung. Kami melalui BUMDes akan menyiapkan bibit, pupuk, hingga alsintan. Menariknya, lahan masyarakat disewa dan mereka juga diberdayakan sebagai pekerja di lahan mereka sendiri. Jadi manfaatnya ganda: sewa lahan dan upah atau bagi hasil dari panen jagung,” jelas Irwan.
Semangat kolaboratif antara pemerintah desa, Polri, dan masyarakat ini diharapkan menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis ketahanan pangan.
Dengan dukungan fasilitas dan pengawalan distribusi, Desa Seppong mengambil langkah nyata untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, aman, dan bergizi, demi meningkatkan kesejahteraan warga.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Belopa Utara, para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kepala Desa Seppong, kepala dusun, serta tokoh masyarakat yang ikut terjun langsung di lapangan. (**)