Kabarpublic.com – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX yang laksanakan di Samarinda, Kalimantan Timur membawa berkah tersendiri bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Seperti yang dialami Wahyudi (28), pemilik toko “Aci Baru” yang berjualan suvenir di sekitar panggung utama Gelora Kadrie Oening.
Wahyudi mengaku merasakan dampak ekonomi dari gelaran akbar MTQ Nasional.
Keuntungan tunai yang diperoleh mencapai Rp3 juta, sementara dari transaksi QRIS dapat mencapai Rp1-2 juta.
“Sejak tanggal 6 kemarin, sebelum Pameran dibuka pada tanggal 8, dalam sehari saya bisa mendapatkan penghasilan penjualan sekitar Rp5 juta,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (10/9/2024).
Wahyudi menjual suvenir khas Kalimantan Timur, mulai dari manik-manik, anjat, ulap doyo, sarung Samarinda, batik, mandau, sumpit, tas, hingga gelang khas Kalimantan Timur.
“Ada juga tas kadut yang dijahit menggunakan manik-manik yang dirangkai secara manual. Untuk membuat satu tas kadut, pengerjaannya paling cepat seminggu, dan bisa memakan waktu hingga satu bulan,” katanya.
Sebelumnya, Wahyudi memiliki stan tetap di Komplek Citra Niaga II Blok Adi, Jl. Niaga Selatan, Samarinda.
Di sana, dia menjual oleh-oleh khas Kalimantan Timur, namun pendapatan harian di tempat tersebut hanya berkisar Rp300-500 ribu.
“Berkat adanya MTQ ini, rezeki saya melimpah,” tutup Wahyudi dengan senyum.
MTQ Nasional XXX di Samarinda tidak hanya menjadi ajang religius, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal, terutama bagi para pelaku UMKM seperti Wahyudi yang merasakan langsung dampaknya. (**)