Kabarpublic.com — Bupati Luwu, H. Patahudding, mengimbau para ayah dan wali murid untuk turut serta mengantar anak-anak mereka ke sekolah pada hari pertama tahun ajaran baru.
Imbauan ini merupakan bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Luwu terhadap Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), sebuah inisiatif nasional yang mendorong keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan dan pendidikan anak sejak dini.
Langkah ini menindaklanjuti Surat Edaran BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 613/PK.01.01/J22/2025 yang mengajak seluruh kepala daerah mendukung pelaksanaan kegiatan Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah.
Gerakan ini dipandang penting untuk memperkuat kedekatan emosional antara ayah dan anak serta mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Dalam himbauannya, Bupati Patahudding menyampaikan tiga poin penting:
1. Mendorong pelaksanaan kegiatan “Hari Pertama Sekolah Bersama Ayah” di setiap OPD dan wilayah masing-masing.
2. Mengimbau ASN laki-laki yang memiliki anak usia sekolah untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan ini.
3. Melakukan dokumentasi kegiatan dalam bentuk foto, video, atau testimoni, dan menyebarkannya melalui media sosial serta kanal komunikasi resmi OPD/wilayah.
“Peran ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak sangat penting, tidak bisa hanya dibebankan pada ibu. Melalui gerakan ini, kita ingin membangun generasi yang lebih kuat, penuh cinta, dan berdaya saing,” kata Bupati Patahudding.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Pemkab Luwu, Imran, membenarkan adanya surat edaran tersebut.
“Iya, surat edaran itu benar dan berlaku secara nasional, bukan hanya di Luwu saja,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Luwu, Andi Palanggi, juga menyampaikan bahwa hari pertama sekolah tahun ajaran 2025/2026 akan dimulai pada Senin, 14 Juli 2025, yang juga menandai dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru.
“Hari Senin sudah MPLS, jadi ini momen yang sangat tepat untuk melibatkan para ayah sejak hari pertama,” ungkap Andi Palanggi.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Pemerintah Kabupaten Luwu berharap gerakan ini dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam membangun budaya pengasuhan yang lebih kolaboratif antara ayah dan ibu, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif bagi anak-anak. (**)