Kabarpublic.com – Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) XXIII tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang digelar di Kabupaten Luwu Utara resmi ditutup.
Meski demikian, euforia dan apresiasi terhadap suksesnya pelaksanaan ajang keagamaan ini terus mengalir, menjadi bukti bahwa Bumi La Maranginang berhasil tampil sebagai tuan rumah yang membanggakan.
Kesuksesan STQH kali ini tidak hanya diukur dari lancarnya rangkaian acara, tetapi juga dari pelayanan optimal yang diberikan kepada seluruh kafilah peserta.
Dari prosesi penyambutan, penerimaan tamu, hingga kenyamanan di pemondokan, semuanya ditata dengan baik demi menjunjung tinggi semangat pelayanan terhadap para tamu.
Puncak dari keberhasilan ini juga diakui langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Fatmawati Rusdi, yang dalam penutupan menyampaikan apresiasi atas profesionalisme dan keramahan panitia tuan rumah.
Namun, salah satu aspek penting yang menjadi sorotan ialah kebersihan lingkungan, khususnya di Lapangan Taman Siswa (Tamsis) yang menjadi pusat pelaksanaan STQH.
Kebersihan di tengah gelaran akbar ini tidak tercipta begitu saja. Ada sosok-sosok sunyi yang bekerja tanpa sorotan, namun berperan besar menjaga wajah kota tetap bersih dan nyaman.
Adalah Forum Remaja Palang Merah Indonesia (FORPIS), yang bersama para relawan PMI lainnya, setiap hari berjibaku dengan sampah usai acara.
Dengan rompi merah khasnya, mereka menyisir area Lapangan Tamsis, memunguti sampah-sampah yang berserakan pasca pembukaan dan penutupan, serta selama pelaksanaan kegiatan berlangsung.
Mereka memang tak berada di panggung utama, tapi kontribusi FORPIS menjadi bagian tak terpisahkan dari “puzzle kesuksesan” STQH XXIII.
Aksi mereka bukan sekadar menjaga kebersihan, melainkan juga kampanye kepedulian sosial dan lingkungan yang begitu bermakna.
Sepanjang ajang ini berlangsung, FORPIS juga aktif melakukan berbagai kegiatan bakti sosial, menjadikan STQH XXIII bukan hanya sebagai lomba religius, tapi juga wadah pembentukan karakter dan kesadaran lingkungan.
Sebagai informasi, FORPIS adalah wadah perwakilan anggota Palang Merah Remaja (PMR) yang memiliki peran aktif dalam mendukung gerakan kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI).
Melalui aksi nyata di STQH ini, FORPIS kembali membuktikan bahwa semangat relawan muda tak hanya soal respon bencana, tapi juga tentang hadir dalam momen penting kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat. (*)