Kabarpublic.com – Menteri Agama Republik Indonesia (RI), Prof Dr KH Andi Nasaruddin Umar MA, meresmikan Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo yang sebelumnya berstatus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo.
Peresmian berlangsung di Auditorium Phinisi, Kampus 2 UIN Palopo, Jalan Bitti, Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara, Jumat (3/10/2025) siang.
Dalam kegiatan tersebut, Menag didampingi Staf Khusus dan Tenaga Ahli, serta hadir Kakanwil Kemenag Sulsel, sejumlah Rektor Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dari berbagai daerah, Kakankemenag Kabupaten/Kota, perwakilan Datu Luwu, pemerintah daerah se-Tana Luwu, para rektor perguruan tinggi di Kota Palopo, mitra lembaga, hingga para purnabakti UIN Palopo.
Rektor UIN Palopo, Dr Abbas Langaji MAg, turut mendampingi Ketua Senat Dr Mustaming SAg MHI, bersama para pimpinan kampus, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.
Juga hadir dua tokoh penting kampus, yakni Dr KH Syarifuddin Daud MA (Ketua STAIN Palopo 1996–2006) serta Prof Dr Abdul Pirol MAg (Ketua STAIN Palopo 2014–2015 dan Rektor IAIN Palopo 2015–2023).
Rektor Abbas menyampaikan apresiasi tinggi kepada Menag dan seluruh undangan.
Ia menegaskan bahwa UIN Palopo kini telah berusia 57 tahun dengan sejumlah capaian, di antaranya tujuh program studi yang meraih predikat unggul dan dua sertifikat standar internasional (ISO).
“Kondisi UIN Palopo hari ini tidak dapat dipisahkan dari peran para pendahulu kami. Solidaritas internal kampus juga sangat baik,” ungkap Abbas.
Sementara itu, Menag Nasaruddin Umar dalam kuliah umum untuk ASN Kemenag mengutip QS Al-Insyiqaq ayat 19, yang menggambarkan perjalanan UIN Palopo dari cabang UIN Alauddin Makassar, lalu menjadi Sekolah Tinggi, Institut, hingga kini resmi berstatus Universitas.
Menurutnya, perubahan status ini harus diikuti transformasi manajemen.
Kata dia, jika pada tingkat IAIN cukup mengandalkan kepemimpinan, maka di UIN, seorang rektor dituntut mengombinasikan peran sebagai pemimpin sekaligus manajer.
“Pimpinan universitas harus mentransformasikan kampus bukan hanya sebagai institusi akademik, tetapi juga lembaga moral dan dakwah. Yang ingin dicetak oleh UIN bukan hanya ilmuwan, tetapi seorang cendekia yang menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat,” tegas Menag.
Puncak peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti Klinik Pratama UIN Palopo.
Acara ini juga mengusung tema “Dari Istana Kedatuan Luwu untuk Perdamaian Dunia.”
Sebelumnya, pada pagi hari, Menag RI menerima penganugerahan gelar adat dari Istana LangkanaE.
Diharapkan, melalui momentum peresmian ini, UIN Palopo dapat memperkuat perannya dalam menyebarkan semangat perdamaian berbasis kearifan lokal untuk masyarakat luas. (**)