DaerahNewsPilihan Editor

Pemkot Palopo dan Danone Indonesia Bahas Kolaborasi Penanganan Stunting

123
×

Pemkot Palopo dan Danone Indonesia Bahas Kolaborasi Penanganan Stunting

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kota Palopo menggelar audiensi bersama Tim Danone Indonesia. (Ist)

Kabarpublic.com – Pemerintah Kota Palopo, melalui Penjabat Sekretaris Kota Palopo, menggelar audiensi bersama Tim Danone Indonesia dan sejumlah pihak terkait di ruang kerja Pj Sekretaris Kota, Kamis (12/12/2024).

Kegiatan ini bertujuan membahas kolaborasi strategis dalam penanganan stunting serta peningkatan gizi bagi anak dan balita di Kota Palopo.

Hadir dalam pertemuan tersebut Penjabat Sekretaris Kota Palopo, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Sekretaris TP PKK, Kepala Bappeda, Tim Danone Indonesia, Spektra Surabaya sebagai mitra Danone, Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) Tana Luwu, Forum Belajar Mapaccing (FBM) Palopo, dan Universitas Muhammadiyah (UM) Palopo.

Baca juga:  131 ASN di Luwu Terima Penghargaan Purnabakti 

Penjabat Sekretaris Kota Palopo menyampaikan apresiasinya kepada Danone Indonesia atas inisiatif dan dukungan terhadap penanganan stunting.

Ia juga menjelaskan bahwa Penjabat Wali Kota Palopo berhalangan hadir dan memberikan amanah kepadanya untuk memimpin audiensi.

“Pemkot Palopo sangat mendukung inisiatif ini dan siap berkolaborasi. Kami berharap dapat menjalin kerja sama resmi melalui MoU antara Pemkot Palopo dan Danone Indonesia, yang akan direncanakan bersama melalui Bappeda,” katanya.

Tim Danone Indonesia memaparkan program-program mereka yang berfokus pada pencegahan stunting melalui edukasi gizi dan pelatihan kader, seperti kader posyandu dan PKK.

Baca juga:  Edarkan Sabu, Dua Warga Palopo Ditangkap Satresnarkoba

Program ini juga mencakup pengelolaan makanan bergizi berbasis buah dan sayuran, serta upaya meningkatkan minat anak terhadap makanan sehat.

Dinas Kesehatan Kota Palopo melaporkan adanya kenaikan kasus stunting di Kecamatan Wara Timur sebanyak 142 kasus.

Saat ini, Kota Palopo memiliki 775 kader posyandu, namun hanya 75 di antaranya yang memiliki kompetensi penuh.

Dinas Kesehatan juga telah mendirikan rumah gizi sebagai pusat edukasi dan pelatihan, dengan dukungan Universitas Muhammadiyah Palopo yang memberikan pelatihan kepada kader.

Dinas DPPKB memaparkan program Isi Piringku yang mengedepankan bahan alami dan pemberdayaan dapur komunitas.

Baca juga:  Pemkab Luwu Audit Keuangan Desa Berbasis Siswaskeudes untuk Tahun Anggaran 2024

Program ini telah mendampingi sekitar 400 anak berisiko stunting, dengan dukungan 500 kader KB.

Sekretaris TP PKK menyoroti pentingnya rumah gizi dalam menurunkan angka stunting, meskipun masih menghadapi tantangan seperti minimnya fasilitas memasak dan kurangnya pembinaan pengelolaan makanan khusus untuk anak stunting.

Audiensi ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kolaborasi yang kuat antara Pemkot Palopo, Danone Indonesia, dan mitra lainnya.
Dengan sinergi yang terjalin, pemerintah berharap program-program yang dirancang dapat memberikan dampak signifikan dalam mendukung tumbuh kembang anak serta menciptakan generasi masa depan yang sehat dan berkualitas. (*)