DaerahNewsPilihan Editor

Ini Faktor Keberhasilan Pemda Luwu Utara Turunkan Angka Kemiskinan

92
×

Ini Faktor Keberhasilan Pemda Luwu Utara Turunkan Angka Kemiskinan

Sebarkan artikel ini
Bupati Luwu Utara saat menerima kunjungan BPS Luwu Utara.

Kabarpublic.com – Setelah sukses menurunkan angka kemiskinan pada tahun 2023 yang membuat Kabupaten Luwu Utara keluar dari zona tiga besar angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan, tahun ini, Luwu Utara kembali mengulangi cerita sukses tersebut.

Berdasarkan data BPS, penduduk miskin di Kabupaten Luwu Utara pada tahun 2022 sebesar 13,22%. Angka ini kemudian terus menyusut pada 2023 di angka 12,66%. Nah, pada 2024 ini, tingkat kemiskinan kembali turun signifikan, dan berada di angka 11,24%.

Penurunan kemiskinan hingga 11,24% ini adalah penurunan tertinggi sepanjang sejarah, sejak Luwu Utara terbentuk. Persentase penurunannya mencapai 1,42%. Angka ini adalah penurunan tertinggi keempat di Sulsel, setelah Tana Toraja, Selayar dan Enrekang.

Mengetahui angka kemiskinan Luwu Utara yang kembali turun signifikan pada 2024 ini, Bupati Indah Putri Indriani tak lupa mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian tersebut. Karena tren penurunan angka kemiskinan Luwu Utara makin membaik setiap tahun.

“Data perkembangan penduduk miskin di Luwu Utara yang dirilis pada hari ini adalah pendataan yang dilaksanakan BPS Luwu Utara pada Maret 2024 yang dihitung berdasarkan data SUSENAS KP yang diperoleh melalui pendekatan sampel blok sensus,” kata Indah, saat menerima hasil rilis dari BPS Luwu Utara, Senin (22/7/2024), di Ruang Kerja Bupati.

Baca juga:  HAORNAS 2024, 10 Atlet Luwu Utara Perkuat Sulsel di PON XXI Aceh-Sumut

Sementara untuk penduduk miskin ekstrem, juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Signifikansi penurunan penduduk miskin ekstrem tersebut dapat dilihat dari angka 1,26% pada 2024. Sementara pada 2022, angka itu masih berada di angka 3,4%.

“Untuk penduduk miskin ekstrem di kabupaten Luwu Utara, kita juga turun sebesar 2,14%. Angka ini menjadi penurunan tertinggi keempat di Provinsi Sulawesi Selatan,” ungkap Indah. Lalu, apa yang menjadi faktor keberhasilan Luwu Utara mampu menurunkan itu semua?

Bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan ini membeberkan bahwa selama ini Pemda Luwu Utara telah melakukan beberapa program dan kegiatan yang mendukung upaya penurunan angka kemiskinan, baik itu kemiskinan kabupaten maupun kemiskinan ekstrem.

Baca juga:  Luwu Utara Wakili Asia Pasifik sebagai Pilot Program Thriving Landscape

Program yang dimaksud di antaranya program pengurangan beban dengan pemenuhan konsumsi makanan penduduk miskin, melalui program BLT El Nino dengan sasaran 23.975 kelompok penerima manfaat (KPM), BLT ADD (5.843 KK), PKH Sembako (17.860 KPM), BPNT Sembako (25.332 KPM), PIP SD (6.699 siswa), PIP SMP (6.218 siswa), dan BPJS (206.738 penduduk miskin).

Program kedua yang dilakukan, kata Indah, adalah Program Peningkatan Pendapatan Penduduk Miskin melalui kegiatan Edukasi dan Pelatihan Tenaga Kerja bagi 640 calon entrepreneur yang berasal dari setiap kecamatan dan pada 30 Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Kita juga melakukan program pengurangan kantong-kantong kemiskinan dengan pemenuhan akan lingkungan, perumahan dan fasilitasnya sebagai upaya pemenuhan akan non makanan bagi penduduk miskin,” ungkap Indah.

“Hingga pada tahun 2023 ini telah dilakukan pembangunan terhadap rumah tidak layak huni atau rutilahu sebanyak 6.092 rumah melalui program BSPS dari aspirasi Bapak Muhammad Fauzi, Anggota DPR-RI Komisi V,” sambung Indah.

Baca juga:  Bupati Luwu Utara Minta Hindari Konten Pornografi, Perjudian dan Kekerasan

Tak hanya itu, ia juga membeberkan adanya program pemenuhan fasilitas rumah tangga miskin, telah dipenuhi program bantuan H-ALS (jamban keluarga) yang telah mencapai 1.679 unit serta program bantuan air bersih lewat program SPAM yang telah mengaliri 5.893 rumah tangga dengan panjang saluran 128.189 meter.

“Apa yang telah kita raih semua ini, tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Semua butuh proses, perjuangan, pengorbanan, kesabaran, partisipasi aktif serta komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait,” jelas Bupati Luwu Utara dua periode ini.

“Semoga tahun-tahun berikutnya, kesuksesan ini kembali berpihak ke Luwu Utara hingga tingkat kemiskinan kita di bawah 6,42 persen sesuai target akhir RPJPD 2025-2045,” ucapnya.

“Sekali lagi, saya menyampaikan terima kasih kepada kita semua, khususnya kepada seluruh masyarakat Luwu Utara yang telah ikut mendukung program dan kegiatan pemerintah,” pungkasnya. (**)