Kabarpublic.com – Bupati Luwu, H. Patahudding, secara resmi membuka Pelatihan Da’i Tingkat Kabupaten Luwu Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Wisma Anda, Belopa, Senin (20/10/2025).
Kegiatan ini mengusung semangat “Amar Ma’ruf Nahi Mungkar” dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta profesionalisme para da’i muda di Kabupaten Luwu agar siap menghadapi tantangan dakwah di era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi.
Dalam sambutannya, Bupati Patahudding menekankan bahwa peran da’i sangat penting di tengah dinamika kehidupan masyarakat modern yang semakin kompleks.
“Dari masa ke masa, kehadiran seorang da’i sangat dibutuhkan. Di tengah kompleksitas kehidupan masyarakat saat ini, da’i menjadi elemen penting yang mampu menuntun umat menuju kehidupan yang lebih baik dan berkarakter,” ujar Patahudding.
Menurutnya, seorang da’i tidak hanya berperan sebagai penyampai pesan keagamaan, tetapi juga sebagai penerang, pembawa ilmu, dan benteng moral umat dalam menghadapi berbagai pengaruh negatif serta paham-paham menyimpang yang muncul di tengah masyarakat.
“Peran da’i bukan sekadar berdakwah di mimbar, tetapi juga menjadi cahaya penerang yang menguatkan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan di tengah arus perubahan zaman,” tambahnya.
Bupati Luwu juga memberikan apresiasi kepada para da’i yang selama ini telah memberikan kontribusi nyata dalam memberikan pencerahan dan ketenangan spiritual bagi masyarakat.
Ia berharap para da’i dapat terus mengikuti perkembangan zaman dan memanfaatkan teknologi informasi secara bijak sebagai sarana dakwah yang efektif.
“Kemajuan teknologi menjadi tantangan sekaligus peluang. Da’i harus mampu membaca kebutuhan umat sesuai perkembangan zaman, termasuk menjadikan media sosial sebagai ruang dakwah yang membangun dan menyejukkan,” ujarnya.
Selain itu, Bupati Patahudding menekankan pentingnya menyisipkan informasi tentang pembangunan daerah dalam setiap materi dakwah.
Dengan begitu, para da’i juga berperan membantu pemerintah menyebarluaskan informasi positif terkait program-program pembangunan di berbagai bidang.
“Pelatihan ini bukan hanya tentang peningkatan wawasan keagamaan, tetapi juga menjadi wadah membentuk da’i yang mampu menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah dan tokoh agama menjadi kunci dalam menjaga keharmonisan sosial serta memperkuat fondasi moral masyarakat Luwu.
Bupati Luwu secara resmi membuka kegiatan pelatihan dengan penuh harapan agar seluruh peserta dapat mengikuti rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh.
“Jadikan pelatihan ini sebagai bekal untuk terus mengobarkan semangat dakwah, menyebarkan kebaikan, dan menjadi penerang bagi umat di mana pun berada,” tutupnya.
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh para da’i muda dari berbagai kecamatan di Kabupaten Luwu dan diharapkan mampu melahirkan generasi pendakwah yang adaptif, berwawasan luas, dan berperan aktif dalam membangun masyarakat yang religius serta berakhlak mulia. (**)







