Kabarpublic.com – Empati untuk korban banjir di Sumatra dan Aceh mengalir deras. Program Kemenag Peduli yang digulirkan Kementerian Agama berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp4.003.362.315,43 hingga 6 Desember 2025.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
“Per 6 Desember, lebih dari Rp4 miliar donasi sudah terkumpul untuk membantu masyarakat terdampak banjir di Sumatra dan Aceh,” ujar Menag.
Dari total dana yang terhimpun, Rp1.560.000.000 telah disalurkan secara bertahap ke wilayah terdampak, khususnya Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.
Penyaluran berikutnya akan terus berjalan sambil menyesuaikan dengan pendataan kebutuhan lapangan.
Menag menyebut jumlah tersebut sebagai bukti kuat bahwa solidaritas kemanusiaan masih terjaga, terutama di tengah cobaan bencana.
Donasi juga datang dari sejumlah mitra lembaga keuangan dan perbankan, di antaranya: Bank BSI Rp250 juta, BJB Syariah Rp25 juta, Bank Mandiri & Mandiri Syariah Rp60 juta, BTN Rp50 juta, dan Bank Mega Syariah Rp25 juta
Tidak hanya mengandalkan dana publik, Kemenag juga melakukan revisi anggaran internal guna mempercepat penanganan dampak bencana.
Jika digabungkan dengan dana donasi publik, Menag menyebut total dukungan yang disiapkan mencapai sekitar Rp150 miliar.
Dana tersebut akan difokuskan pada pemulihan fasilitas pendidikan dan keagamaan yang rusak akibat banjir.
“Prioritas kami membangun kembali madrasah dan sekolah yang hancur. Mungkin belum bisa seutuhnya pulih, tetapi anak-anak harus kembali bisa belajar dengan nyaman,” tegasnya.
Selain pendidikan, bantuan juga akan menyentuh pondok pesantren serta rumah ibadah berbagai agama Islam, Buddha, Konghucu, Kristen, Katolik, dan Hindu secara merata.
Kemenag memastikan proses pendataan dilakukan dengan standar profesional untuk memastikan bantuan tersalurkan tepat sasaran dan mampu menjawab kebutuhan di setiap titik terdampak.
“Kita akan mendata secara cermat instansi dan wilayah yang terdampak, supaya bantuan lebih terukur dan adil bagi semua pihak,” terang Menag.
Untuk itu, Menag mengajak masyarakat untuk terus ikut berbagi melalui Kemenag Peduli.
“Setiap bantuan adalah ladang harapan bagi saudara-saudara kita yang sedang diuji oleh banjir,” tuturnya. (**)







