Kabarpublic.com – Pemerintah Kabupaten Luwu melalui Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian menggelar pelatihan barista sebagai bagian dari program peningkatan mutu dan kualitas komoditas unggulan daerah serta promosi produk berbasis kopi.
Kegiatan yang bersumber dari Bantuan Keuangan Khusus Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2025 ini berlangsung di Aula Hotel Belia Belopa, Selasa (25/11/2025).
Pelatihan tersebut diikuti oleh 25 pelaku UMKM, khususnya yang bergerak pada sektor pengolahan kopi.
Program ini dirancang untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia lokal dalam memaksimalkan potensi kopi Luwu yang berasal dari berbagai wilayah dataran tinggi seperti Latimojong.
Bupati Luwu, Patahudding, menegaskan bahwa industri kopi dan minuman kekinian kini menjadi bagian penting dalam pertumbuhan ekonomi kreatif di banyak daerah, termasuk Kabupaten Luwu.
“Potensi ini dapat kita manfaatkan sebagai peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru, mengembangkan kreativitas masyarakat, serta memperkuat daya saing UMKM daerah,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pelatihan barista sejalan dengan visi pembangunan daerah, yaitu Luwu Unggul, Berkarakter dan Berbasis Agribisnis.
Menurutnya, penguatan kompetensi pelaku UMKM merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas produk lokal.
“Melalui pelatihan barista, SDM lokal menjadi lebih kompeten dalam meracik kopi, meningkatkan kualitas produk yang sudah dijalankan, serta menjadi bagian dari berkembangnya industri kopi lokal,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Luwu, Rahimullah, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan teknis barista profesional, termasuk peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan.
Materi pelatihan mencakup pengenalan berbagai jenis kopi, teknik penyeduhan, penggunaan mesin dan alat pendukung, pembuatan latte art, hingga manajemen pelayanan pelanggan dan pengelolaan kafe.
Pemerintah Kabupaten Luwu berharap kegiatan ini dapat mendorong peningkatan standar produk UMKM, membuka peluang usaha baru, dan memperkuat kontribusi industri kopi lokal dalam pertumbuhan ekonomi daerah. (**)







